Jumat, 28 Maret 2014

PANGGIL AKU SYAHADAT SHOLAT PUASA ZAKAT HAJI


Di negeri kita tercinta ini ketika orang sudah melaksanakan haji maka seperti telah menyelesaikan studinya. Mereka ingin menempelkan "gelar" haji pada namanya.


Saya pernah kena semprot sama "Pak Haji" di tempat saya kerja karena salah menulis nama. Saya tidak menyisipkan gelar hajinya dinamanya karena saya tidak tahu bahwa beliau sudah melaksanakan haji.
"Saya berangkat haji mahal-mahal kok gak ditulis haji saya" kata pak haji.

Maka saya sempat pengen juga melmpirkan "gelar-gelar" yang sudah saya capai, suatu saat nanti saya bakal menulis nama saya dengan "Syd.Shlt.Puas.Zkt. Widayaka" dibaca SYAHADAT SHOLAT PUASA ZAKAT WIDAYAKA.

Minggu, 09 Februari 2014

MENGALAH TAK SELALU KALAH

Siapa yang tak takut kalah. Tidak ada orang yang ingin kalah ataupun dikalahkan.
Makanya tak banyak orang yang mau mengalah, mengalah adalah hal yang berat. Tapi coba kita cermati cerita ini.

Hari ini saya menonton sebuah film Drama Korea, saya bukan penggemar film korea tapi karena tidak ada film yang menarik akhirnya saya mencoba untuk menonton film korea, :)
Judul filmya adalah "Happiness For Sale".
Kita tidak membahas sinopsis dari film ini, tapi saya akan bercerita sedikit cuplikan dari film ini. Ada suatu adegan yang berlatar di dalam ruang kelas 4. Sang guru hari ini memainkan permainan yang diberi nama "Mari memuji teman kita". Guru memanggil muridnya satu per satu untuk berdiri di depan kelas, kemudian guru melemparkan pertanyaan kepada muridnya yang lain. "Apa hal baik yang ada dalam diri teman kalian ini?".

Kemudian satu per satu temannya memuji temannya yang berdiri di depan,
"dia cantik"
"dia tampan"
"dia sering meminjami kami pensil warna, buku gambar, ........"
"ayahnya kaya, makanya dia sering membelikan kami jajan"

Lalu guru memanggil murid perempuan, murid ini adalah obyek bully di kelas ini karena si murid perempuan ini adalah anak miskin yang ayahnya dipenjara dan ibunya pergi dari rumah. Ketika "si obyek bully" ini berdiri di depan kelas teman-temannya diam. Tidak ada temannya yang melontarkan pujian karena mereka mengenggap tidak ada kelebihan yang bisa dipuji dari si murid ini, bahkan ada yang mengusulkan untuk melontarkan celaan saja karena tidak ada pujian.
Tapi tanpa disangka si murid perempuan ini tidak marah, dia dengan tidak sungkan malah memuji teman-temannya yang mengejeknya.
"si-A orang baik dia sering mengajari kami memahami pelajaran"
"si-B sangat pandai olahraga"
"si-C bla bla bala..................................................................................................."

dan yang terjadi selanjutnya teman-teman kelasnya yang selalu mem-bully-nya menangis, mereka sangat tersentuh dengan si murid perempuan ini.

Dari cerita ini bisa kita ambil nilainya, bahwa murid perempuan ini bisa menang tanpa harus mengalahkan lawannya. Karena dengan besar hati dia mengalah.