Kemarin gue berantem sama adek gue,
Masalahnya sih sepele, tapi ini menyangkut hak. Adek gue mengklaim mainan gue, sebenernya sih itu mainan udah jarang gue mainin dan gue juga hampir lupa kalau gue punya mainan itu. Tapi tetep aja itu kan mainan gue, trus kenapa adek gue ngaku-ngaku.
Maka terjadinya perkelahian yang hebat, adek gue mutitasi jadi 20 bagian, gue jual kiloan. Sisanya gue buat semur, hehehe............ berlebihan.
Setelah pertengkaran yang terjadi antara kakak dan adek, akhirnya adek gue mengakui kalau itu mainan gue. Tapi setelah semuanya terjadi gue merenung, seharusnya gue berterima kasih sama adek gue karena telah mengingatkan gue sama mainan gue yang sudah lama terlupkan, dan dengan baiknya dia merawat mainan tersebut.
Kalau masalah klaim mengklain gue jadi ingat sama Indonesia-Malaysia. Malaysia itu "adek" dari Indonesia, Indonesia lebih dulu lahir dari Malaysia, Malaysia sering mengklaim "mainan" kita yang kadang telah lama terlupakan, telah lama terabaikan. Kita tidak seharusnya mengkutuk Malaysia, seharusnya kita berterima kasih dengan Malaysia karena telah mengingatkan dengan "mainan" kita yang terlupakan.
Semoga kita selalu ingat "mainan" kita serta jangan lupa merawat "telurnya" :D
*woy woy, jadi ngomongin apa ini
Masalahnya sih sepele, tapi ini menyangkut hak. Adek gue mengklaim mainan gue, sebenernya sih itu mainan udah jarang gue mainin dan gue juga hampir lupa kalau gue punya mainan itu. Tapi tetep aja itu kan mainan gue, trus kenapa adek gue ngaku-ngaku.
Maka terjadinya perkelahian yang hebat, adek gue mutitasi jadi 20 bagian, gue jual kiloan. Sisanya gue buat semur, hehehe............ berlebihan.
Setelah pertengkaran yang terjadi antara kakak dan adek, akhirnya adek gue mengakui kalau itu mainan gue. Tapi setelah semuanya terjadi gue merenung, seharusnya gue berterima kasih sama adek gue karena telah mengingatkan gue sama mainan gue yang sudah lama terlupkan, dan dengan baiknya dia merawat mainan tersebut.
Kalau masalah klaim mengklain gue jadi ingat sama Indonesia-Malaysia. Malaysia itu "adek" dari Indonesia, Indonesia lebih dulu lahir dari Malaysia, Malaysia sering mengklaim "mainan" kita yang kadang telah lama terlupakan, telah lama terabaikan. Kita tidak seharusnya mengkutuk Malaysia, seharusnya kita berterima kasih dengan Malaysia karena telah mengingatkan dengan "mainan" kita yang terlupakan.
Semoga kita selalu ingat "mainan" kita serta jangan lupa merawat "telurnya" :D
*woy woy, jadi ngomongin apa ini